“Bisnis terkembang yang tak
diiringi mengembangnya system akan penjarakan kebebasan waktu pemiliknya.
Sebaliknya system bertumbuh tanpa
diikuti pertumbuhan bisnis akan mengaburkan
tujuan nya”
Restaurant Chinesse Food
ternama di Kota Malang berasitektur
Canton bernuansa merah darah. Siang itu
penuh gelak tawa dan kehangatan bercengkerama. Di depan aquarium berisi ikan
beraneka didisplay sebagai bahan mentah sajian penuh selera. Meja bundar
berkursi delapan terisi, semuanya ceria karena tuan rumah menyambut penuh
sukacita.
Rupanya joke yang dibincangkan
untuk membuka perjumpaan cukup dapat mencairkan suasana. Kebekuan, jarak yang semula merebak seketika berganti kehangatan bernuansa khas
AREMA lugas tanpa batas.
Lokasi yang berada di sudut kawasan
perumahan Bhumi Araya membuatnya mudah diakses dari berbagai arah. Sejenak berada
didalamnya tampak suasana tak pernah sepi,
pengunjung hadir mengalir. Ada yang mengajak
keluarga, sejawat dan relasi, jam makan siang memamerkan puncak keramaian.
Dari tempat kami duduk, saya
leluasa mengamati dan memandang suasana sekitar. Beberapa kali mata saya
menangkap ekspresi raut wajah mereka,
binar keceriaan selepas bersantap. Senyum tulus yang terpancar sebagai buah tanda kepuasan atas hidangan dan layanan.
Pak Hendra-sang empunya, lelaki
paruh baya berpenampilan perlente, siang itu ditemani istri berbagi kisah
bagaimana bisnisnya bermula. Di era Tujuhpuluhan Hendra muda mengawalinya dari
sebuah gerobak dorong menjajakan Pangsit Mie ke seantero Kota. Berbekal tekad, keberanian dan keuletan tak
kenal lelah, pelan tapi pasti usahanya bertumbuh.
“Banyak orang hari ini hanya
melihat pencapaian dan kesuksesan saya, mereka tidak faham bagaimana saya juga
mengalami jatuh bangun”. Secara kasat mata Pak Hendra sudah dapat disebut
sukses ukuranya 3 cabang resto yang dimiliki, rumah dikawasan elit dan kendaraan mewahnya.
Disisi sebelah kanan resto
terdapat Hall megah berkapasitas
seribu duaratusan kursi. Didesign untuk pelanggan yang ingin menyelenggarakan perhelatan
beragam acara. Ruang yang didesain lapang, beragam event mulai wedding,
launching produk hingga gathering customer selalu full booked terselenggara. “ Sabtu dan Minggu adalah favorit
pelanggan, minimal delapan kali sebulan pasti terisi” Pak Hendra menjelaskan.
Dari resto yang hari itu saya
kunjungi omset bulananya telah mencapai digit Sembilan. Hitungan kasar ini saya
dapat dari rates yang dipatok per kepala
dikalikan seribu duaratusan kursi yang tersedia. Bahkan harga paket makanan
minuman dengan permintaan diolah khusus oleh sang maestro berbandrol sepuluh jutaan untuk sepuluh orang. Meski tak
rutin dalam sepekan kadang dua hingga tiga kali permintaan ini didapatnya.
Mendengar kisahnya saya memahami
bagaimana kesuksesan memang harus diperjuangkan. Disaat awal kiprahnya hanya
menyediakan Pangsit Mie, tak butuh waktu lama daganganya langsung dapat
diterima masyarakat. Meski begitu bukan berarti bisnisnya tanpa masalah. Modal dan
kesempatan adalah persoalan klasik yang juga sempat menghampirinya. Sering dia mendapat kenyataan bahwa tak bisa
berjualan karena modal habis digunakan untuk belanja kebutuhan hidup sehari
hari. Maka siasat menabung dan memutar otak agar sajian makin bertambah menjadi
kiatnya.
Semakin beragam menu masakan maka
makin besar pula peluang mengeruk pundi rupiah. Dikalangan pecinta kuliner
namanya dikenal karena kelezatan olahan bercitarasa. Kepiawaian mencicipi,
merasakan, dan mencipta kreasi aneka hidangan teruji paripurna. Pelanggan cukup
mendeskripsikan lezatnya masakan chinesse
food beserta kandungan bahan. Dari info sederhana seperti ini ia mampu menduplikasi
hidangan serupa. Inspirasi resep yang
lahir telah terkumpul berlipat hingga
mencapai angka 200 an menu.
Lezatnya hidangan bahkan acap
melebihi ekspektasi sang pemesan, meski Pak Hendra mengakui tak semua didapat
murah mudah. Ongkos yang harus dibayarnya sepadan dengan pencapaian : begadang semalaman
tak bisa tidur, mencari referensi, berkesperimen dan mencoba berulangkali. Jika
ada jedah waktu luang maka kesempatan tak dibuang, berbekal keinginan untuk
selalu jadi pemenang, belajar dan kursus harus dijalaninya.
Sambil melanjutkan kisah kita berkesempatan meninjau lokasi dapur dan backstage operasionalnya. Dari semua
piranti dapur dan seragam yang dikenakan karyawan nampak keteraturan dan
management yang mumpuni.
Secara kasat mata nampak bahwa
semua berjalan sesuai mekanisme yang teratur, rapi dan tak ada celah. Storage dikelola dengan management
modern sediakan bahan baku yang siap mensupport kebutuhan hidangan masakan
sesuai pesanan pelanggan. Rak rak dilengkapi identitas bahan dan alamat
untuk
kemudahan menyimpan dan mencarinya. Utilities
- piranti masak tertata berjajar urut
runtut mulai dari ukuran terkecil hingga besar. Kesemua dikelompokan disesusaikan
dengan fungsi dan kegunaan, untuk
kemudahan persiapan pesta atau jamuan.
Problem sebenarnya tersingkap saat
terlontar sebuah pernyataan mengejutkan
yang keluar dari bibirnya. “Saya belum mampu menikmati kesuksesan yang saya peroleh
dengan sempurna”. Sambil menghela nafas
melepas beban dia menambahkan ”Saya boleh pergi kemanapun tetapi tak boleh
lebih sepekan”. Lebih dari itu kekacauan management yang terjadi.
Beberapa kebijakan terutama soal harga dan pengolahan menu resep
special harus ditanganinya sendiri
tak dapat diwakilkan. Pernah untuk mengunjungi pameran kuliner dan kursus
pendek Pak Hendra meninggalkan bisnis lebih dua pekan ke China. Begitu pulang
kekacauan yang terjadi memusingkan kepalanya. Pembenahan ulang yang dilakukan
lebih menyulitkan tak sebanding dengan waktu yang ditinggalkanya.
Pekerjaan rutinnya adalah
mensortir beberapa bahan baku sajian. Seleksi burung merpati, kepiting dan
beberapa ikan spesies tertentu. Berkali dia mencoba mendelegasikan pekerjaan
yang terlihat remeh temeh ini tapi berkali pula kekecewaan yang diperolehnya.
Secara spesifik dia tahu yang
diperlukan dalam bisnisnya adalah pelimpahan tetapi yang tak dipahaminya adalah
darimana harus memulainya. Standard harus dituliskan dan pemastian proses harus
dirumuskan. Tetapi jika ilmu tak mencukupi maka
jauh panggang dari api, jauhlah harapan dari kenyataan.
Job deskripsi yang telah dibuat
ternyata tak mampu menyentuh pekerjaan yang selama ini harus dikerjakanya
sendiri. Setelah saya gali lebih dalam muaranya dari ketakmampuan merumuskan
system standard kualitas yang diketahuinya. Tanpa panduan yang jelas, apapun
pekerjaan yang akan didelegasikan tak mungkin dapat dipindahtangankan.
Bagi pengusaha pemula konsentrasinya
jamak hanya untuk tumbuhkan bisnis, tetapi sedikit yang diinvestasikan untuk
pengembangan system management. Saat itu waktu hanya tercurah untuk
menghasilkan cashmoney. Mereka dominan
hanya memikirkan akselerasi tetapi melupakan bagaimana bisnis perlu pula
dikemudi. Jika terlalu asyik dengan pertumbuhan bisnis dan melupakan membangun
system hal yang dialami Pak Hendra pasti akan terjadi.
Otak kanan mengajarkan keberanian
memutuskan tetapi tetaplah memerlukan otak kiri yang menyeimbangkan perjalanan.
Maka yang diperlukan Pak Hendra
adalah segera mengalokasikan waktu untuk membangun system. Mencari coach mumpuni yang mendampingi memahami
mindset benar tentang system dan membangunya. Menseleksi orang ditiap
departemenya untuk terlibat dan berperan sebagai team engine pembuatan standard
dan system berwujud SOP.
Dibutuhkan energy dan kebulatan
hati, karena system tak nampak seketika
riil nilai ekonomisnya . Kerepotan? Tentu, karena disamping rutinitas
operasional yang tetap harus berjalan terdapat tambahan job membenahi simpul
proses ataupun prosedur yang tak efisien.
Pilihan bijaknya adalah apakah
ingin repot diawal untuk kemudahan jalan berikutnya, atau kita memilih selalu
repot selamanya? Dan tahukah Anda bahwa system memang harus bertumbuh seiring
berkembangnya Bisnis.
Alasanya karena owner akan kehilangan
kebebasan waktunya, Organisasi bisnis akan membuat “belenggu” dimana tak mudah
melepas ikatanya. Dia akan dipaksa “terpasung” terlibat di dalamnya. Sistem
dengan standard operasional mumpuni sudahkah anda memilikinya? (LSe)
Sukahideung, 29 June 2012
2 comments:
Kok tidak berlanjut pak tulisannya?
ceritanya dilanjut di www.sopperusahaan.com silah merapat disana pak...trims yah
Post a Comment