Sunday, May 25, 2008

Harga Melambung, Asa dan pikiran tetap berpijak ke Bumi





BBM , menjadi kata sakti yang menyedot energi dan perhatian duaratus lima puluh juta penduduk negeri ini.Bagaimana tidak kalau kita ke pasar, surau, di kedai makan, forum cangkru’an pos ronda perumahan,milist-milist komunitas dunia maya, ditempat kerja juga di kamar rumah kita sendiri pun tak lelah membicarakannya.

Rencana pemerintah menaikkan harga tentu tidak popular
dikalangan para warga yang telah merindukan kemakmuran, perubahan serta perbaikan.Bahkan seperti mimpi buruk yang terjadi ditengah impian untuk mencapai Negara gemah ripah loh jinawi.

Seandainya BBM naik tanpa membawa konsekuensi domino kepada harga bahan pokok lainnya.seandainya BBM naik tanpa membawa konsekuensi 5 juta warga langsung masuk kedalam status miskin, tanpa nya penduduk kaya yang prosentase kekayaannya akan bertambah.mungkin saat ini issue nya hanya bakal berakhir ditempat sampah.

Saya sendiri sangat capek memikirkan kondisi menjadi korban keadaan tanpa bisa berbuat apapun.Capek menjadi target pilihan sehingga akhirnya harus menanggung resiko atas sebuah keputusan.

Tetapi, inilah kenyataan bahwa negeri dengan kekayaan hasil alam nomer wahid harus terpuruk hanya karena dependensi terhadap harga minyak di belahan dunia yang lain. Tidak memiliki daya tawar atas apa yang dimiliki sendiri dari dalam perut bumi.

Dan semua orang mencari pelampiasan dan bentuk aktualisasi atas apa yang dirasakan.Mahasiswa mengajak demo Turun ke jalan, politisi menantang debat terbuka.Penulis dan penyair membuat jurus-jurus sindiran juga sarkasme . Kartunis menerbitkan gambar-gambar dan kalimat menggelitik yang menerbitkan kepuasan menertawakan kebodohan diri .

Arus besar putaran mengajak, menawarkan berpikir negatip,bertindak negatip seolah tiada sesuatu yang dapat dilakukan.

Aha saya menemukan ternyata kalaupun harus menerima resiko yang mengakibatkan keuangan berdarah-darah setelah ini.Tidak berguna meratapinya karena tanpanya lengkaplah penderitaan itu berkumpul didalam sebuah wadah keterpurukan.

Bahwa hidup tetaplah harus dijalani dengan kepala tegak dan antusiasmenya.Bukankah meratapi nasib akan semakin memperparah keadaan dan hanya akan menhasilkan kebuntuan.

Dibutuhkan ketegaran jiwa dan kebesaran hati, karena memang Allah SWT telah menciptakan kita sebagai seorang petarung sejati. Agar tetaplah kita bisa berjuang dijalur yang telah dilalui oleh para pendahulu yang telah sukses menaklukkan segala halangan dan kesulitan hidup.

Kalaupun hari ini BBM benar-benar dinaikkan maka sudah barang tentu harus dijawab dengan menahan segala kesulitan yang mengiringinya.Merubah semua tantangan menjadi peluang inilah yang selalu saya teladani dari para enterpreuner sejati.Tiada kata-kata berhenti karena itu berarti mati,selalu bergerak dan berusaha mencari celah. Karena tidak semua persoalan hidup yang tiada kemudahan penyelesaian atasnya.

Kenaikan harga BBM tidak harus mematikan kreativitas, justru sebaliknya kita harus jeli melihat adanya peluang-peluang atas dampak kenaikan ini.Sebagaimana MENKOP dan UKM Surya Dharma Ali mengungkap bisnis energi alternatif beserta turunannya langsung bersinar sesaat setelah pengumuman kenaikan BBM pada 2005.Pembuatan pengolahan batubara sebagai briket menunjukkan kegairahan yang baik.Demikian pula temuan dan methode untuk menghemat kendaraan melahap BBM sungguh sangat dinantikan oleh pasar.

Kehidupan harus lebih efisien dan hemat serta produktif.Sebagaimana sebuah survei mengungkapkan bahwa ternyata di Jepang yang tingkat kehidupannya sudah pada level pencapaian dan kualitas hidup yang lebih baik, bahkan konsumsi BBMnya ternyata lebih kecil dibandingkan dengan konsumsi rakyat Indonesia.


Biarlah harga-harga melambung dan membumbung tinggi asal jangan juga membiarkan asa dan impian-impian indah tentang kebahagiaan terbang bersamanya, tetaplah disini membumi dan menyinari kehidupan.Cukup sudah demo, debat, dan sindiran kita lontarkan kepada pemerintah karena ternyata semua berujung nihil.

Diantara komentar miring dan menolak kenaikan BBM saya menemukan sebuah jawaban bernada optimis dari salah seorang bintang sinetron yang menjawab bahwa setelah BBM naik artinya harus dinaikkan juga volume untuk menerima job, tentu juga dengan cara menaikkan performa dan keahlian sesuai yang dibutuhkan pasar.


Banyak cara menuju Mekah, Asal niat kita ikhlas tentu Allah SWT mempunyai kekuatan terakhir yang akan membantu menyempurnakan keinginan yang telah kuat ditanmakan.Bukankah bersama kesulitan selalu beriringan dengan kemudahan, bagaimana menurut Anda?

LSE,23 Mei 2008 sesaat sebelum BBM Naik lagiiii

No comments: