Ramai Entrepreuner bermimpi bisnisnya cepat bertumbuh maju, tetapi lupa
membangun mutu. Addicted dengan Speed, pacu bisnis secepat kilat padahal belum
tentu akan berakhir selamat. Cepat dan Kuat berbeda. Hakekatnya orang berbisnis
cepat maka harus memiliki perhitungan cermat.
Kejatuhan banyak pebisnis karena emosi membesarkan bisnisnya terburu
buru daripada menguatkan sistemnya terlebih dahulu.
Jika pribadi tidak bisa sesuaikan
diri dengan pertumbuhan usaha. Ketak sabaran dalam berbisnis berujung
celaka.
Ibarat kita laju berkendara harus melihat rambu juga, bukan hanya kejar target
hingga berakhir kecewa.
Jangan sampai bangkrut dan jatuh akan terjadi pada usaha
baru Kita. Setelah menetapkan system berstandard, segera lakukan pengujian dalam miniatur model skala kecil. Ujilah
kehandalan ide terlebih dahulu dalam format yang mudah dikendalikan, melibatkan
sedikit orang.
Agar mudah mengevaluasi jika ada
kurang dan salah, implementasi dan percobaan dimulai dari yang sederhana. Seperti
pada dunia Industri automotive, ujicoba
menggunakan protype. Tak harus sempurna, tetapi fokuslah pada bagaimana
membuatnya berjalan akurat menerjemahkan konsep
menjadi sesuatu yang konkret.
Saat mencoba dengan model sebaiknya kita juga mampu membuat formulasi system
Monitoring. Ini adalah nyawa sebuah system saat telah terduplikasi ditempat
lain. Monitoring ini berisi panduan pemastian bagaimana formulasi dapat
diterapkan 100% sesuai dengan contoh dari model. Hasil pengamatan sederhana di bisnis beberapa kawan yang dijual
secara Franchise menunjukan demikian.
Kegagalan dari implementasi system operating procedure (SOP) ternyata dapat
timbul jika Formulasi system tak dilaksanakan
secara utuh. Tahap ini sangat krusial dan penting, selalu curahkan
atensi lewat pemantauan dan pemastian agar setiap fungsi berjalan sebagaimana
mestinya. Ikuti setiap perkembangan dan dinamika yang terjadi, amati jika terjadi
kesulitan dan segera buat solusi perbaikan.
Model dikuatkan dengan system terintegrasi lebih mudah dan terkendali, daripada membuat langsung besar dengan banyak cabang
tapi tak bergizi. Nampak besar diluar tetapi didalamnya tak berisi.
Uji coba yang terus diulang akan menemukan formulasi akurat tepat. Biarlah
kegagalan, kekurangan bahkan kelelahan menjadi ongkos pembelajaran. Keuntungan
bagi kita jika mau bersabar adalah adanya minimum “cost” yang kita investasikan.
Bandingkan jika kita bernafsu dengan langsung mengimplementasikan secara massal . Akan ada dampak besar jika
formula SOP yang kita tetapkan ternyata
memunculkan kekacauan praktik. Kegagalan dapat berarti investasi yang kita
tanam hangus, waktu terbuang, pikiran tersita atau timbul kerugian immaterial lainya.
Lazim terjadi jika size kecil
susah mengendalikan, maka langsung implementasi massal akan sangat merepotkan. Saya sering menjumpai di pasar, pebisnis yang
melakukan akrobatik management berbahaya karena ingin nampak sukses segera. Bisnis yang dibangun sekaligus dalam volume
yang besar sangat beresiko akan ambruk cepat juga-“Easy come-Easy GO”.
Merekalah kaum yang tak memiliki cukup pengetahuan tetapi berharap
berlebihan. Gemar “memaksakan” cara
Instant agar kekayaan segera cepat ditangan.
Maka jika formulasi tepat telah
ditemukan, artinya sebuah resep sukses
telah berada ditangan dan kemudahan telah siap dikloning-kan kemana diinginkan.
Sejatinya sebuah formulasi bisnis yang eksis
akan mudah diduplikasikan ke cabang manapun dengan minimum error dan cost.
Saya pribadi penganut paham : Think Big, Start Small and Grow Fast dalam
melakukan START UP Bisnis. Berani berpikir dan bermimpi besar, tetapi mulailah berkarya dari yang kecil, dimulai dari menguatkan model
prototype.
Tetapkan standar monitoring detail dan terprogram, akeselarasi cepat
akan sangat memikat. Terakhir, masuklah ke Pasar yang sebenarnya dengan proses
tumbuh lebih pesat. Ingat, kegagalan akan selalu menghantui jika Kita salah mengambil strategi. Bagaimana
menurut Anda? (LSe)
No comments:
Post a Comment