Thursday, September 11, 2008

Dimusuhi Istri Investor,Bakso Cak To diganjar Awards


Bakso, kuliner yang digemari seluruh lapisan segmen usia dan kasta.
Bakso dikenal dengan 2 madzhab rasa aliran Solo dan Malang.
Ada perbedaan di bumbunya,Bakso Malang bumbunya dibiarkan mentah sedang Solo bumbu diolah hingga matang sebelum disajikan.Kalau keduanya dipertemukan Wow sensasi rasa berbeda akan anda alami.

Petang, 5 September 2008, langit cerah dengan 
kerlip sekumpulan bintang dilangit indah.Hari ini sesuai dengan janji yang saya buat sebelumnya akan bertemu dengan seorang sahabat di Sidoarjo.

Ketika datang ke bangunan berukuran luas 10x12 meter di Jalan Pahlawan Sidoarjo bergaya coutry minim sekat dan jendela.Dinding bata dibiarkan telanjang tanpa balutan semen dan cat memperkuat kesan alami nan asri menyatu dengan tanaman dan pepohonan yang tertata rapi.

Melalui telephone selular sang empunya warung meminta ma’af belum bisa menjumpai karena masih menyelesaikan belanja sebuah toko untuk urusan belanja.

Sambil menunggu saya mengamati ke sekeliling nampak beberapa meja terisi Di ujung selatan serombongan keluarga Bapak, Ibu menikmati hidangan yang ada dengan penuh gairah Beberapa anak terlihat antusias bermain dibeberapa wahana permainan yang sengaja disediakan untuk kenyamanan pengunjung.

Diseberang meja display bakso sekumpulan muda-mudi yang sedang menikmati makanan di mangkok putih mereka.Sesekali bercanda, tawa diiringi celotehan ringan.Tampak suasana yang ditawarkan mampu menghadirkan keakraban, keriangan
Saya memutuskan untuk masuk ke antrian rombongan bapak dan dua orang anaknya yang sedang memilih menu serbaneka bakso.

Bakso kasar ,halus,tahu isi bakso, siomay ,aneka sate sosis, telur puyuh lontong menggugah selera.Kesemuanya terdisplay rapi siap disantap.
Warung ini memang mencoba menawarkan keleluasan pelanggan untuk dapat langsung memilih hidangan secara swalayan.Manasuka silahkan ambil dan santap sesuaikan takaran kantong dan kapasitas lambung kita.

Setelah cukup memilih dan membayar di kasir saya mencari kursi-meja yang masih kosong.Saat ta’jil puasa sore tadi belum cukup kenyang sehingga bakso sebagai hidangan penutup dinner.

Adalah Wachid B.Krismanto, 33 tahun sang empunya warung bakso Cak To www.baksokuto.com berada dibalik kesuksesan itu.Hasil kepiawaiannya mengolah ramuan bumbu telah berhasil menghantarnya menjadi jawara.Gerai Outletnya pun telah berlipat.
Bisnis yang telah di waralabakan ini saat ini telah mencapai angka 15 gerai,meski hanya 1 yang 100% dimiliki secara penuh olehnya.Bahkan tahun ini masih ditargetkan ada 5 counter Franchisor yang hendak dibuka.

Hari itu saya sengaja datang untuk berguru,seminggu sebelumnya Cak To telah diganjar awards oleh media Wirausaha di Jakarta.

Indonesia Small Medium Bussiness enterpreuner Awards diraih karena pertumbuhan Baksonya dianggap layak mewakili geliat pengusaha kecil Menengah.
Bagi saya fenomena usaha kuliner ini menarik, meski banyak competitor tetapi bisa eksis bahkan bisa ekspansi hingga keluar pulau.

Menurutnya Investor selalu datang karena melihat bukti ROI selalu bisa cepat diraih.Sebagai contoh Gerai yang ada di Madiun dengan berinvestasi Total sekitar Rp 125 Jutaan pemodal bisa kembali uangnya hanya dalam kurun 1 tahun.
Franchisor pertamanya ini bahkan berani buka cabang lagi di kota Ngawi pada tahun kedua.Efeknya posisi Manager Marketing di sebuah perusahaan Jepang yang sebelumnya dilakoni rela ditinggalkan.

Karier Istri sang Investor pertama Cak To ini terpaksa berhenti untuk membackup suami “Saya awalnya dimusuhi sang Istri” kata cak To terkekeh, maklum karier sedang moncer.

Bagi pebisnis Happy Problem semacan ini adalah bagian dari konsekuensi hidup,saat bisnis telah menapaki sukses berarti pilihan harus dibuat.
Disela menceritakan kegairahan mengembangkan bisnis baksonya,Cak To berbagi jurus jitu melalui Franchise. Sebuah bisnis layak difranchisekan pertama Unik dan berbeda dibanding bisnis sejenis yang telah ada.Profitable,sebaik apapun bisnis kita kalau keuntungan tidak didapat maka jangan harap ada investor yang melirik.Mudah diduplikasi, Sistem dan Standar mudah diterapkan di bisnis turunannya Memiliki strategi marketing yang smart.Usaha yang dipilih harus yang tidak kenal musim, memang Bakso bisa disantap di musim panas, musim hujan bahkan pagi, siang atau malam no problem.

Untuk mencapai tahapan mapan Cak To telah melalui Fail Story,cerita kegagalan dan penuh liku Mulai dari membuka kedai Tempe penyet pada 1997.Dilanjutkan membuat Cafe segmen remaja hingga terakhir pujasera.

Semua kepedihan sekarang mulai terbayar ujar bapak dua orang putra ini.Atas ketekunannya bergiat dibidang kuliner, ia saat ini telah dapat membeli rumah dan mobil keluaran terbaru.

Meski Cak To hanya sempat mengenyam Short Course selama 6 bulan dibidang pengolahan makanan di sebuah Lembaga perhotelan di Surabaya.Tetapi semangat Sabar dan tekun sebagaimana filosofi hidupnya telah menghantarnya mencapai bintang terang dalam berbisnis.

Akhirnya Cak To Berpesan Jangan pernah menyerah atas kegagalan bisnis kita, selalu mencoba dan terus berusaha pungkas pemilik cita-cita Duta Besar saat usia anak-anak.
Oke Cak Terimakasih atas sharing Bisnis nya kali ini semoga pencapaian Anda bisa menginspirasi Kehidupan bisnis Kita semua(Lse)

1 comment:

Adisanjaya said...

Saya tertarik utk bergabung tapi ada yang harus terjawab dari keraguan saya all:
1. Berapa franchise yang sudah buka dengan rekanan? 2. Apakah semua kondisi profit terus s/d saat ini? 3. Bagaimana bila ada cabang yg tdk profit apakah biaya frenchise kembali?