Friday, June 12, 2009

POSITIVE,impian menciptakan rasa aman dari partisipasi karyawan


Safety pilar penting kenyamanan kerja masih dipandang sebelah mata .Persepsinya safety hanya menguras biaya tanpa memberi nilai tambah.Padahal kecelakaan kerja berakibat pengeluaran pengobatan berlipat dari biasa.Melibatkan peran karyawan melalui penyadaran tentang pentingya Keselamatan & Kesehatan Kerja menjadi keniscayaan.

Jogjakarta, 9 Juni 2009 pagi putih disaput kabut sisa hujan deras yang turun semalam.Lobby hotel Cinka Garini, Hotel mungil nan bersih berada dibilangan Nitikanbaru dipenuhi peserta training.Sekitar 24 peserta perwakilan Organisasi Buruh yang berada dibawah naungan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia(KSPI) bersiap berangkat Industrial Visit.

Acara bertajuk POSITIVE Program, pendidikan bagi Trainer K3 Industri disponsori Japan Industrial Labour Foundation
semalam telah dibuka resmi.Peserta datang dari berbagai penjuru kota di Jateng dan DIY, beberapa lainnya hadir mewakili Bogor dan Bekasi.

Tujuan kunjungan adalah sebuah pabrik Industri kayu yang berada di wilayah Wonosobo, Kota diatas awan dikitari pegunungan.Jarak tempuhnya lumayan jauh sekitar 3 jam perjalanan mobil dari hotel tempat kami berada.Hanya dari jarak tempuhnya terbayang betapa untuk mencapainya diperlukan pengorbanan.

Sesi kunjungan pabrik wajib hukumnya, disana kita akan mencoba memotret realita penerapan Safety di area kerja.Checksheet dan paparan materi jadi bekalan peserta.Foto digital disiapkan untuk merekam kondisi nyata.Semua bersiap menikmati perjalanan sembari membayangkan pabrik yang hangat menyambut dengan suasana berbeda.

Setelah seluruh peserta memasuki kendaraan yang telah disiapkan, perlahan bus meninggalkan pelataran .Pagi itu Jogja dipenuhi pelajar ,Karyawan yang bergegas menuju ke tempat tujuannya masing-masing.Hujan rintik turun rapat tak menyurutkan denyut kota beraktifitas.Seorang kawan yang mewakili PGRI Jogjakarta berbaik hati muncul kedepan menyambar microphone.

Bak Tourguide professional meluncurlah kalimat menerangkan setiap jalanan dan obyek wisata yang terlewat.Hampir tak ada yang luput dari komentarnya,setiap jengkal dan sudut kota seperti telah dimengerti luar kepala.Mulai dari Jajanan, makanan khas, sekolah, hingga ke event wisata semua dikupas tuntas.Tak lupa sesekali diselingi humor khas wong Jogja,lepas meski terkadang sedikit nakal.

Beberapa kali datang ke Kota Gudeg ternyata banyak yang belum saya tahu rupanya.Keasyikan menyimak informasi hingga tak terasa Jogja telah ditinggalkan.Hawa sejuk yang dipancarkan dari mesin pendingin udara membuat hampir semua penumpang terlelap.Bak lantunan dongeng, celotehan sang Bapak jadi cerita penutur pengantar tidur .

Sejam berikutnya sampailah di ujung tujuan PT Surya Sumbing Sindoro Wood Industry berdiri di perbukitan menghadap jalanan lengang.Bus di parkir di pelataran pabrik seluas 13 Ha,kosong tak ada kendaraan lain.Bangunan berasitektur sederhana berwarna putih abu-abu kusam menyambut.Setelah berjalan sedikit mendaki bertemulah kita dengan lima staff mengulum senyum dimulut pintu masuk Pabrik.

Dibimbing kelantai dua, bangunan kantor yang difungsikan sebagai ruang pertemuan.Terhampar dihadapan berbagai pernak-pernik dan aksesoris rumah berbahan kayu.Bak showroom semua ditata rapi sayang debu menempel disana sini menguatkan kesan tak terawat.

Seremoni dan sambutan dari kedua belah pihak mengakrabkan suasana.Khoirul Anam, Pengurus KAHUTINDO Pusat mewakili kami.”Positive Program adalah Program Pelatihan bagi anggota bidang K3, dimana lebih mengedepankan inisiatif berorientasi pada tindakan serta cakupan dalam skala luas”.Tidak mencela temuan dilapangan sebaliknya melihat sisi positif yang telah dilaksanakan.Pendekatan cerdas ala Jepang mengubah kebiasaan dengan cara santun.

POSITIVE program telah dikembangkan dibeberapa Negara dunia ketiga, India, Pakistan, Bangladesh,Philipina, Vietnam.Kesemuanya berhasil mengubah paradigma K3 sebagai kegiatan mahal dan kewajiban Management semata.Salahkaprah dinegeri sendiri,K3 sering dinomerduakan karena dianggap tak bernilai tambah.

Briefing sebelum acara tourplant mengejutkan, Management memutuskan tak boleh ada pengambilan gambar.Dasar alasan yang disampaikan lebih mengagetkan”Management masih berbenah dengan SDM, K3 belum diprioritaskan”.Kecewa tentu, tapi apa lacur nasi telah berubah membubur.Tak ada yang bisa dilakukan.

Sebagai Fasilitator saya dan beberapa rekan panitia mencoba melobby untuk bisa mengambil gambar dilapangan.Lebih banyak yang ditolak daripada yang diluluskan,gambar temuan yang ingin diangkat jadi bahan telaah diskusi, nihil.
Peserta akhirnya mencoba menggunakan hanya alat tulis sebagai media perekam .Apa yang menjadi point baik dicatat, apa yang perlu diperbaiki dituliskan.Checksheet diberi catatan-catatan sebagai kelengkapan data.

Potret baik tetap dikedepankan usulan perbaikan disampaikan, tujuannya perubahan.Meski kondisi dilapangan sangat memprihatinkan.Menahan diri untuk tidak mencela temuan, bagai godaan.Dengan saling ingatkan tetap terjaga suasana kondusif seperti yang diinginkan.

Saya mencoba membesarkan hati, tidak selalu niat baik diterima baik.Padahal diakhir sesi POSITIVE tersaji proposal perbaikan Keselamatan Kesehatan Kerja berkonsep sederhana, murah tetapi mencakup kepentingan luas.Mengundang Management Pabrik yang dikunjungi, ada presentasi diskusi,juga tanya berjawab .

Kebalikannya di acara sebelumnya di Jawa Timur sambutan 2 Pabrik yang dikunjungi sangat antusias.Mereka merasakan program POSITIVE sebagai kegiatan yang mampu merubah paradigma Safety sebagai bentuk penyadaran karyawan.Dari sebelumnya hanya meminta fasilitas menjadi kegiatan partisipatif minim biaya,sederhana tetapi manfaatnnya dirasakan semua kalangan.Image kegiatan safety tak bernilai akan pupus dengan sendirinya.

Saya bermimpi suatu ketika di negeri kita , kesadaran bekerja Aman menjadi kebutuhan.Kefahaman menghantarkan pada tataran sejahteranya pekerja sempurna pada pabrik berstatus zero accident(Lse).

No comments: