Monday, October 3, 2011

Waspada- sistem bermasalah mampu menenggelamkan “Kapal Bisnis” Kita


Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, ada beberapa hal yang harus dievaluasi agar kecelakaan kapal dapat dicegah. “Salah satu yang harus dievaluasi adalah Standard Operating Procedure (SOP) seluruh kapal,” ujarnya sebagaimana dikutip Harian SINDO 30 September 2011.
SOP nampak mudah dibincangkan tetapi sulit dilaksanakan. Jika kita tak mampu merumuskan, mengimplementasi bahkan memastikan. Maka sistem hanya
nampak sebagai pemanis, pelengkap semata. Adanya seperti tiada, bagai kentut terdengar suara, beraroma tapi tak ada wujud khasiatnya.
Negeri Kepulauan dengan hamparan laut membentang dari Sabang hingga Merauke. Beruntun mengalami musibah Kecelakaan Laut, sungguh memilukan. Apalagi jika yang jadi pemicu karena sistem tak mumpuni.

SOP memang telah menjadi sebuah keniscayaan dalam segala aspek kehidupan. Jika hari ini nampak banyak kecelakaan moda transportasi. Inilah akumulasi lemahnya system yang dimiliki pihak terkait atas management transportasi.
SOP tanpa parameter pengukur kesesuaian standar yang disyaratkan menyimpan peluang kegagalan. Dalam kasus terakhir terbakarnya truk dalam Kapal KIRANA IX, penanggung jawab tidak berhasil memastikan bahwa kendaraan penumpang tidak mengandung bahan berbahaya.
Menarik juga menyimak Wawancara dengan Joko Widodo, Walikota Solo disebuah TV Swasta. Saat ditanya perihal maraknya Korupsi. Pengusaha Ekspor Meubel sukses ini lugas menjawab karena kelemahan sistem yang mengatur.
Saya menyimpulkan saat ini salah satu kontributor terbesar bencana adalah system tak layak. Tanpa mengesampingkan mentalitas dan human error yang selalu dilontarkan banyak pihak. Sistem dibuat tak sesuai kaidah akan mengurangi potensi kesalahan nyata.
Musibah Kecelakaan Transportasi dan maraknya aksi korupsi memberi signal kegagalan system berbuah musibah. Jika hal ini terjadi di bisnis yang Anda kelola, maka sudah selayaknya mengkaji ulang fungsi dan peranannya.
Jika SOP tak mumpuni mampu menenggelamkan kapal dan suburkan benih korupsi di negeri ini .Hal yang sama juga dapat menenggelamkan Bisnis kita. Kehadirannya dianggap remeh maka sedikit yang concern padanya. Padahal tanpanya segalanya jadi lebih rumit dan sulit.
Sekarang, sebagai pebisnis apakah Anda telah memiliki Sistem mumpuni yang mampu mengaturnya? Jika telah ada, pertanyaan berikut apakah sistem tersebut mampu mengendalikan laju bisnis ? Banyak pebisnis yang tak kemana mana dikarenakan system yang dimiliki tak mampu diterbangkan dengan baik.
Sering saya mendapati kasus pebisnis tak merasakan kelemahan system yang telah dibangunnya. Mereka tak pernah membuat evaluasi maupun audit system yang ada. Jelas Sistem tak akan pernah teruji kehandalannya.
Jika Bisnis berkembang,masalahpun akan banyak datang. Sistem membantu mempersempit peluang kesalahan dan kerugian terulang.
Adapula yang memiliki system tapi tak ter-update perubahannya. Sistem tak berubah semenjak bisnis dimulai meski bisnis berkembang dengan telah membuka banyak cabang. Sistem hanya tinggal menjadi simbol tak ada fungsi.
Sesekali cobalah anda keluar dari rutinitas, dari “Kerajaan” bisnis Anda. Sebab seorang yang berada diruanganya tak akan pernah tahu bagaimana kondisi dan situasi nyata Istananya. Apakah tegak sempurna ataukah mau runtuh posisinya?
Yakin, jika kita menginvestasikan waktu tenaga dan pikiran untuk memiliki system yang mumpuni. Kemudahan akan mengiring setiap langkah menembus setiap kendala. Tak ada yang mudah melintasi Samudera masalah.
Jika Nahkoda memiliki Panel dan signal lampu utk memandu pelayaranya. Pastikan Bisnis anda memiliki Sistem yg mudah dikenali kendalikan. Tak ada Kompromi bagi Kualiti ,tak ada solusi bagi setiap masalah organisasi. Hanya ada SOP-asti! (LSe)

No comments: