Tuesday, November 22, 2011

Pengusaha Juara

Dalam setiap pertandingan selalu menghasilkan  Juara dan nomer dua. Celakanya sejarah hanya mau mengingat pemenang bukan yang kalah . Nomer dua hanya diingat sebentar selebihnya cepat dilupakan dan terbuang. Tinta emas hanya akan ditorehkan Indah atas nama  pemenang bukan pecundang.

Sepakbola, Olahraga paling digemari rakyat negeri ini terlanjur memberi harapan mengangkasa pada para punggawa. Hari ini,  kita masih merasakan sisa haru  pilu terlempar  menjadi Juara dan hanya menempati  peringkat  dua, menyesakan dada bagi semua pecinta. 

Lawan, Harimau Malaysia  rupanya berpunya stock mentalitas juara. Mampu mengejar ketinggalan dan menyamakan kedudukan meski dibawah tekanan .  Tak terpengaruh gemuruh suara puluhan ribu supporter yang rindukan kemenangan ditengah kerontangnya prestasi terpuji gelar sejati. Akhirnya melalui drama penalty, Malaysia mengunci kemenangannya dengan skor 4-3.

Dalam Bisnis pun kita acap menemukan kekalahan-kekalahan yang menyakitkan. Kita sudah mengimpikan kemenangan, gemerlapnya keuntungan. Tapi dilapangan apa yang dipersiapkan ternyata tak seindah wanginya bunga. 

Kadang ada yang berkata dan menghibur kemenangan bukan segalanya.  Ada juga yang bilang terpenting bermain  indah dan bertanding penuh gembira . Padahal untuk menjadi Digdaya dan Juara dibutuhkan kesabaran hati dan berlatih dengan segenap hati.

Banyak Pebisnis berhenti setelah kegagalan pertama, kedua atau ketiga  terjadi. Berubah haluan memutuskan meninggalkan pilihan. Bisnis yang dahulu telah  dikaji  diteliti dihitung cermat menguntungkan segera ditinggalkan digantikan dengan bisnis yang lebih menjanjikan. 

 Padahal inilah sekolah terbaik untuk belajar dan kembali  berusaha . Sayangnya  kita lebih siap menang  belum punya mentalitas siap Kalah..menerima konsekuensi setiap usaha. 

Layak kembali membaca dan mengaca  sejarah keberhasilan tertunda milik KFC, Waralaba raksasa dari Amerika. Seandainya Kolonel Hartland Sanders tak sabar  menawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Hingga akhirnya berjumpa  restoran yang ke-1008, menyetujui  resepnya  mungkin kenikmatan  Kentucky Fried Chicken tak pernah hadir dilidah kita.

Dia memulai perjuangan meraih Juara di usia yang tak muda,  66 tahun. Pensiunan angkatan darat dari negara adidaya, tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang makin menipis. Impian  sederhana sang Kolonel Sanders, ingin memiliki uang yang layak untuk hidup di hari tuanya yang tinggal sebentar lagi.

Rupanya dia paham bagaimana harus bertahan dibawah tekanan kegagalan. Mampu mengejar ketertinggalan dan mendaki kepuncak keberhasilan.  Tak terpengaruh gemuruh suara cibiran dan caci maki yang meremehkan .

Maka jika hari hari ini bisnis kita belum masuk ke level juara maka ada banyak jurus kesabaran yang harus kita latihkan. Insya Allah kelapangan hati, suka cita akan menyederhanakan kelelahan untuk mencapainya . Hidup teramat singkat untuk digunakan berkeluh kesah.

Semua Juara dunia paham  betul bahwa persiapan adalah kunci memenangkan persaingan. Menginvestasikan waktu untuk skill dan keahlian membutuhkan kesabaran dan ketabahan.  Mereka tahu untuk mencapai indahnya gemerlap kemenangan diperlukan ribuan jam latihan. 

Tanpa keringat, airmata bahkan darah perjuangan  tak akan lahir  pemenang dalam sebuah pertandingan.  Itulah alasan terkuat kenapa  mereka rela setiap hari berlatih berjam-jam untuk mengasah terus kemampuan. Tiger Woods berlatih 1000 pukulan setiap hari. Dalam Golf 1000 pukulan ini setara dengan 8 jam kerja.

Dalam Bisnispun dibutuhkan  kecerdasan berbisnis, bukan hanya tekhnikal sukses. Kompetensi , Knowledge dan Skill dibutuhkan dalam setiap langkahnya. Apakah kita a sudah pahami dan miliki Skill, Knowledge dan kompetensi Bisnis sendiri?

Maka seyogyanya anda segera putuskan berapa waktu yang harus diinvestasikan untuk  menggapai bintang terang bisnis anda. Setiap pekan ada masa yang  harus diinvestasikan untuk belajar Finance, Marketing, Sales, maupun Human Resource. 

Caranya bisa dari membaca, bertanya, mengikuti workshop seminar terencana ataupun aktif mengikuti kelompok Mastermind. Kuasai seni bagaimana memenangkan pertempuran disetiap persaingan. 

Untuk menjadi pebisnis Juara diperlukan latihan tak ada yang instan akan didapat minus pengorbanan dan latihan.

Berjuanglah  melepaskan belenggu kemalasan. Menantang segala keterbatasan untuk meraih kejayaan. Jika kita berhasil mengatur pikiran positif, pembicaraan positif dan tindakan positif sesungguhnya kita menyiapkan jalan kemenangan. 

Optimis dengan segenap potensi, melihat celah sebagai peluang merubah hidup lebih cerah. Bangga menjadi Pengusaha  Juara mudahkan langkah menggapai asa di Angkasa. Susah diawal jangan dirasa krn hasil akhir adalah segalanya. Bagaimana menurut Anda? (LSe)

No comments: