Dalam setiap pertandingan selalu menghasilkan
Juara dan nomer dua. Celakanya sejarah hanya
mau mengingat pemenang bukan yang kalah . Nomer dua hanya diingat sebentar
selebihnya cepat dilupakan dan terbuang. Tinta emas hanya akan ditorehkan Indah atas nama pemenang bukan pecundang.
Sepakbola, Olahraga paling
digemari rakyat negeri ini terlanjur memberi harapan mengangkasa pada para
punggawa. Hari ini, kita masih merasakan
sisa haru pilu terlempar menjadi Juara dan hanya menempati peringkat
dua, menyesakan dada bagi semua pecinta.
Lawan, Harimau Malaysia rupanya berpunya stock mentalitas juara. Mampu
mengejar ketinggalan dan menyamakan kedudukan meski dibawah tekanan . Tak terpengaruh gemuruh suara puluhan ribu
supporter yang rindukan kemenangan ditengah kerontangnya prestasi terpuji gelar
sejati. Akhirnya melalui drama penalty, Malaysia mengunci kemenangannya dengan
skor 4-3.
Dalam Bisnis pun kita acap
menemukan kekalahan-kekalahan yang menyakitkan. Kita sudah mengimpikan
kemenangan, gemerlapnya keuntungan. Tapi dilapangan apa yang dipersiapkan
ternyata tak seindah wanginya bunga.
Kadang ada yang berkata dan
menghibur kemenangan bukan segalanya. Ada
juga yang bilang terpenting bermain indah dan bertanding penuh gembira . Padahal
untuk menjadi Digdaya dan Juara dibutuhkan kesabaran hati dan berlatih dengan segenap
hati.
Banyak Pebisnis berhenti setelah
kegagalan pertama, kedua atau ketiga terjadi. Berubah haluan memutuskan
meninggalkan pilihan. Bisnis yang dahulu telah dikaji
diteliti dihitung cermat menguntungkan segera ditinggalkan digantikan
dengan bisnis yang lebih menjanjikan.
Padahal inilah sekolah terbaik untuk belajar
dan kembali berusaha . Sayangnya kita lebih siap menang belum punya mentalitas siap Kalah..menerima
konsekuensi setiap usaha.
Layak kembali membaca dan mengaca
sejarah keberhasilan tertunda milik KFC,
Waralaba raksasa dari Amerika. Seandainya Kolonel Hartland Sanders tak
sabar menawarkan resep masakannya ke
lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Hingga akhirnya berjumpa restoran yang ke-1008, menyetujui resepnya mungkin kenikmatan Kentucky Fried Chicken tak pernah hadir
dilidah kita.
Dia memulai perjuangan meraih
Juara di usia yang tak muda, 66
tahun. Pensiunan angkatan darat dari negara adidaya, tidak memiliki
uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang makin menipis. Impian
sederhana sang Kolonel Sanders, ingin
memiliki uang yang layak untuk hidup di hari tuanya yang tinggal sebentar lagi.
Rupanya dia paham bagaimana harus
bertahan dibawah tekanan kegagalan. Mampu mengejar ketertinggalan dan mendaki
kepuncak keberhasilan. Tak terpengaruh gemuruh
suara cibiran dan caci maki yang meremehkan .
Maka jika hari hari ini bisnis
kita belum masuk ke level juara maka ada banyak jurus kesabaran yang harus kita
latihkan. Insya Allah kelapangan hati, suka cita akan menyederhanakan kelelahan
untuk mencapainya . Hidup teramat singkat untuk digunakan berkeluh kesah.
Semua Juara dunia paham betul bahwa persiapan adalah kunci memenangkan
persaingan. Menginvestasikan waktu untuk skill dan keahlian membutuhkan
kesabaran dan ketabahan. Mereka tahu untuk
mencapai indahnya gemerlap kemenangan diperlukan ribuan jam latihan.
Tanpa keringat, airmata bahkan
darah perjuangan tak akan lahir pemenang dalam sebuah pertandingan. Itulah alasan terkuat kenapa mereka rela setiap hari berlatih berjam-jam
untuk mengasah terus kemampuan. Tiger Woods berlatih 1000 pukulan setiap hari.
Dalam Golf 1000 pukulan ini setara dengan 8 jam kerja.
Dalam Bisnispun dibutuhkan kecerdasan berbisnis, bukan hanya tekhnikal
sukses. Kompetensi , Knowledge dan Skill dibutuhkan dalam setiap langkahnya.
Apakah kita a sudah pahami dan miliki Skill, Knowledge dan kompetensi Bisnis sendiri?
Maka seyogyanya anda segera putuskan
berapa waktu yang harus diinvestasikan untuk menggapai bintang terang bisnis anda. Setiap pekan
ada masa yang harus diinvestasikan untuk
belajar Finance, Marketing, Sales, maupun Human Resource.
Caranya bisa dari membaca,
bertanya, mengikuti workshop seminar terencana ataupun aktif mengikuti kelompok Mastermind. Kuasai seni bagaimana memenangkan pertempuran disetiap persaingan.
Untuk menjadi pebisnis Juara diperlukan latihan tak ada yang instan akan
didapat minus pengorbanan dan latihan.
Berjuanglah melepaskan belenggu kemalasan. Menantang
segala keterbatasan untuk meraih kejayaan. Jika kita berhasil mengatur pikiran
positif, pembicaraan positif dan tindakan positif sesungguhnya kita menyiapkan
jalan kemenangan.
Optimis dengan segenap potensi, melihat celah sebagai peluang
merubah hidup lebih cerah. Bangga menjadi Pengusaha Juara mudahkan langkah menggapai asa di
Angkasa. Susah diawal jangan dirasa krn hasil akhir adalah segalanya. Bagaimana
menurut Anda? (LSe)
No comments:
Post a Comment