Tuesday, April 1, 2008

Semakin mepet, Semakin Asyik,Keberkahan sebagai Trainer


Menjadi Trainer, berbicara dihadapan banyak orang adalah sesuatu yang sensasional.Bagi saya kenikmatannya bisa sampai menembus seluruh organ didalam tubuh.Amboy menikmati pekerjaan ini,bahkan rasanya setara dengan bermain Rafting di Jeram pekalen Probolinggo nan eksotis atau berkendara motor pada kecepatan diatas 110 kmh pada jalur Sedati-Tikungan Ngoro Industri yang lurus, mulus itu.Diawal ,menakutkan tetapi setelah kita mencicipi dan merasakannya ,sungguh tak sanggup kata-kata menuliskannya.

Saya merasakan efek positif dari menjadi trainer ini tentu tidak otomatis dan instant, semuanya berawal sekitar empat setengah tahun yang lalu .Saat itu saya diminta oleh bagian Training yang ada di Perusahaan tempat saya bekerja untuk mengisi sebuah materi pembelajaran tentang Human Relation.Bagi saya bidang ini bukan sesuatu yang asing karena di Sebuah perusahaan Korea yang pernah saya gawangi sebelumnya sebagai General Affairs dan Personalia , materi yang akan dibicarakan adalah termasuk job harian saya

Awalnya tawaran ini tidak serta merta dapat saya terima karena memang untuk urusan memberi materi pelatihan belum pernah saya lakukan sebelumnya .Meski untuk urusan berbicara dihadapan beberapa orang pernah saya lakukan tetapi menjadi pembicara, dan menjadi perhatian sekian banyak orang tentu urusannya berbeda Sehingga ada mental blok yang menganggap job ini akan menyulitkan dan akan susah untuk dijalani.

Tapi apa daya penolakan itu tidak diterima karena memang saya dianggap berkompeten untuk melakukannya diantara beberapa rekan yang ada.Setelah melalui beberapa sesi latihan di rumah dengan bergaya didepan cermin dengan membaca materi akhirnya datanglah hari yang telah ditentukan.

Dengan segenap daya, kekuatan dan untaian do’a saya memulai training ini dengan berusaha mengenggam Rasa Percaya Diri yang beberapa hari ini saya coba nyalakan dalam diri saya.

Sesaat berdiri dimuka Kelas uih seoalah semua mata memandang dengan penuh harapan atas kata-kata yang bakal saya sampaikan.Pertama saya awali dengan perkenalan diri, berikutnya saya coba mengalirkan kata-kata materi yang telah saya persiapkan.

Dan, tiba-tiba kalimat yang sedari kemarin telah saya benamkan diotak dan telah hapal diluar kepala berhenti.Sesaat ruang kelas hening karena saya terlupa atas apa yang akan saya sampaikan .Mulut serasa terkunci, lidah kelu, tenggorokan kering.Bagaimana ini? Otak kiri mengirimkan pertanyaan semacam itu ke mulut dan indera yang lain.Tersenyum … itu pilihan terakhir sambil berusaha dan mencoba menenangkan diri.

Meski detik perdetik terasa berjalan lambat bahkan nyaris serasa tak berputar karena materi saya bawakan sesuai dengan text book saja tanpa ada improvisasi atau penjelasan mendalam diikuti dengan contoh kasus .Akhirnya saya membaca apa saja yang tertulis di slide,gariiiing banget.

Kalau teringat pengalaman pertama ini saya sering tertawa geli, sambil membayangkan betapa tak terduganya kondisi ini. Memang sesuatu yang menyebalkan pun kalau akhirnya bisa menjadi pintu yang menghantarkan kita kepada suatu pencapaian yang lebih baik sungguh indah untuk dikenang.Pengalaman ini pun akhirnya memicu saya untuk lebih intens belajar hal-hal yang menurut saya selama ini sangat muskil dan paling tidak menyenangkan.

Ternyata secara nggak sadar saya termasuk penganut keyakinan makin mepet makin asyik. Semakin Terdesak oleh sesuatu Permasalahan ada semacam pertambahan energi dan spirit untuk bertahan dan belajar untuk menjadi lebih baik.

Hari ini saat saya membawakan materi lain tentang Safety sudah banyak improvisasi yang bisa saya bawakan baik berupa ice breaking, Joke , humor-humor kecil bahkan kata berpantun sebagai awalan.Justru celakanya sering kalau saya memberi materi merasa waktu yang tersedia masih belum cukup untuk diberikan kepada semua peserta.
Sebagai sebuah perusahaan berskala worldwide perusahaan tempat saya berkarya telah mensertifikasi semua trainer-nya dengan standar yang sama dan seragam. Alhamdulillah nya saya pun dinyatakan telah lolos maka liscence sebagai Trainer yang sebenarnya pun telah tersemat di balik ID Card saya hehehehe

Dengan semakin banyak belajar, mengkaji dan menyampaikan didepan kelas ternyata sering saya menemukan sesuatu yang baru dan belum pernah saya pahami sebelumnya.Inilah yang menarik, meski materi yang saya sampaikan sama ternyata setiap kali berdiri dan memulai pembelajaran selalu saja ada materi baru dengan sudut pandang yang selalu berbeda yang bisa tersampaikan kepada para peserta.

Sedikit demi sedikit profesi tambahan inipun telah mencuri hati dan pikiran saya.Perubahan akhirnya terjadi pada pribadi saya hingga menjadi lebih dinamis, suka belajar , Membaca, sharing lewat milis, bersosialisasi lewat komunitas –komunitas di internet dan yang terakhir bikin Blog.

Pada ujung pencarian, saya akhirnya saya mendapati kenapa profesi ini begitu memberi berkah, Mungkin karena saya telah bisa menjalani dengan sepenuh cinta, tulus dengan memberi sebagaimana juga mahfum hadist bahwa ilmu yang bermanfaat akan selalu memberikan kebahagiaan kelak hatta kita telah berpulang keharibaannya.Selain dari itu bukankah sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak kemanfaatannya pada sesama?(Lse 01/04/08)

No comments: